Kali ini sepertinya saya akan banyak bercerita tentang
tempat ini, Namanya Kota Xi’an sebuah kota yang usianya sudah ribuan tahun
dahulu Xi’an merupakan ibukota china sebelum dipindah ke Beijing. ada yang
bilang kalau kita ke shanghai maka engkau akan mendapati china 100 lalu, kalau
engkau ke Beijing maka engkau mendapati china 1000 tahun lalu dan jika engkau
ke xi’an maka engkat akan mendapati china 3000 tahun lalu.
Ada satu hal yang membuat saya takjub akan tempat ini yaitu teknologi,
ya teknologi di kota ini benar-benar keren, mulai dari CCTV dimana-mana, sewa
sepeda menggunakan smartphone, motor dan mobil yang bertenaga listrik bahkan
bus pun sudah bertenaga listrik dan hampir semua hal di tempat ini menggunakan
smartphone sebagai system pembayaran. Di Indonesia saya sangat jarang melihat sistem
yang terintegrasi seperti ini dan walaupun teknologi disini sudah begitu maju
mereka seperti tidak lupa dengan budaya mereka dan saya masih bisa melihat
banyak rumah dan Gedung-gedung beratus tahun lalu yang masih tetap berdiri
sampai sekarang
Berbicara mengenai budaya Ada satu tempat di kota ini yang menurut
saya budayanya masih sangat alami dan hampir tiap minggu saya kunjungi Namanya
adalah muslim street, sebuah tempat berkumpulnya umat muslim xi’an jika hari
jum’at telah tiba.. di sini juga tempat buat para turis untuk sekadar melihat
bell tower yaitu bangunan Gedung yang telah berusia raturan tahun juga
merupakan tempat surga kuliner bagi saya karena tempat inilah satu-satunya
tempatnya yang menyediakan makanan halal.
Jarak asrama saya ke muslim street cukup dekat bisa
dilakukan dengan berjalan kaki atau naik bus selama 10 menitan, biasanya orang
ke tempat ini beberapa jam sebelum sholat jumat dilakukan yaa mungkin biar
mereka bisa makan siang sebelum sholat jumat tapi saya sendiri memilih makan siang
setelah sholat jumat dilaksanakan biar bisa bebas aja makan apa saja.
Makanan favorit saya setelah jumatan yaitu baozi sejenis
bakpao yang berisi daging sapi yang harganya cukup murah buat mahasiswa yaitu
sekitar 1,5 CNY atau sekita 3000 rupiah. Kata teman saya sih baozi ini kurang
cocok dilidah mereka tapi menurut saya ini yang paling enak walau gak kalah
enak dengan makanan Indonesia
Beberepa kali ke tempat ini membuat saya mempelajari suatu dari
muslim street yang ada di xi’an ini yaitu toleransi dan ramah walaupun muslim
merupakan masyrakat minoritas yang ada di china tapi mereka saling menghargai
dan ramah. beberapa kali saya pindah masjid, tiap masjid mempunyai cara sholat
yang berbeda-beda padahal jarak mesjidnya sangatlah berdekatan tapi mereka
tetap saling menghargai perbedaan tersebut . bahkan terkedang ketika selesai
sholat mereka sering mengucapkan assalamualaikum dan bertanya kepada saya asal
negara kami.
Mungkin hal inilah yang membuat saya sangat ingin untuk
kembali ke kota ini. Membuat membuat kota ini menjadi kota penuh rindu dengan budayanya
dan jika memiliki kesempatan lagi saya ingin kembali ke kota ini karena
traveling mengajarkan saya banyak hal, memberi pengalaman baru bagi saya dan
traveling juga membuat saya mengerti arti perbedaan..
Belum ada tanggapan untuk "Xi'an the old city of China"
Post a Comment